Flickr

<< SELAMAT >> << DATANG >>

Dampak pergaulan bebas, penyakit/gangguan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi dan teknologi pada sistem reproduksi

 


Nama: Adhimas Mahcaya
Kelas: XI MIPA 6
Mapel: Biologi
Dampak pergaulan bebas, penyakit/gangguan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi dan teknologi pada sistem reproduksi

Pergaulan bebas adalah tindakan dari individu atau kelompok yang tidak dibatasi dan tidak terkontrol dengan hukum dan norma yang berlaku. Pergaulan bebas ini memiliki dampak negatif yang bisa saja menghancurkan masa depan anak remaja. Mereka yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas akan sulit mengendalikan diri.
Orang tua tentunya memiliki peran penting untuk mendidik anak-anaknya dengan baik, memberinya ilmu pengetahuan yang cukup tentang dunia luar dan diri anak. Dengan adanya ilmu pengetahuan, itu akan menjadi benteng agar anak remaja tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Dampak pergaulan bebas itu banyak, mulai dari kesehatan, psikologis, dan tentunya pendidikan

Dampak Pergaulan Bebas pada Kesehatan
Perilaku seks bebas adalah salah satu yang tidak dapat dipisahkan dari pergaulan bebas. Remaja yang belum banyak ilmu tentang seks akan melakukannya tanpa proteksi dan kehati-hatian. Inilah yang menimbulkan beberapa penyakit pada tubuh kita. Seperti:
1. Reiter
Penyakit reiter ini merupakan penyakit yang penularannya terjadi lewat hubungan kelamin, ini sering ditemukan di wilayah Inggris dan Amerika Utara. Namun, pada wilayah Eropa, Afrika, dan Asia, penyakit reiter ini lebih sering ditemukan pada penderita disentri amuba, disentri basilus, dan diare non spesifik.
2. Sifilis
Penyakit sifilis ini disebabkan oleh Treponema pallidum, penyakit ini berbahaya bagi kedua pasangan. Bagi ibu hamil juga dapat berbahaya karena akan menyebabkan kecacatan lahir pada bayi dan bisa juga lahir dalam kondisi meninggal.
Gejala penyakit ini berupa luka yang menandakan bakteri masuk, lalu muncul ruam pada tubuh. Selain itu ada juga yang tidak menimbulkan gejala, namun bakteri tetap masuk ke dalam tubuh.
Penyakit ini menyebar melalui hubungan seksual, di mana antara pria dan wanita memiliki penyakit sifilis. Sifilis ini rentan menular dengan orang yang sering ganti pasangan.
3. Herpes Genitalis
Ini adalah penyakit menular yang dialami pria dan wanita setelah berhubungan seks. Penyakit ini menimbulkan luka melepuh di area kelamin, bahkan penderita penyakit herpes genitalis ini bisa saja tidak menimbulkan gejala.
4. HIV dan AIDS
Human immunodeficiency virus (HIV) ini adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini juga didapat saat melakukan hubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
Jika tidak ditangani dengan serius maka virus ini akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ini adalah penyakit yang fatal, penyakit ini adalah tahap akhir dari HIV. Setelah berkembang menjadi AIDS tubuh sudah tidak mampu lagi untuk melawan infeksi virus ini.



Adapun Teknologi untuk membantu sistem reproduksi manusia

Amniosentesis
Amniosentesis merupakan Teknologi Sistem Reproduksi di mana sebuah prosedur yang dianjurkan dokter pada saat masa kehamilan. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa adanya kelainan janin seperti misalnya sindrom Don, Spina Bifida dan kelainan lainnya.
Prosedur ini hanya dikhususkan untuk para wanita yang sedang hamil dan berisiko anak yang dilahirkan berpotensi cacat lahir. Tes ini biasanya dilakukan antara minggu ke 16 atau pun 20.
Seseorang wanita yang berisiko melahirkan bayi cacat akan menjalani Amniosentesis biasanya hamil dalam usia 40 tahun atau pun 37 tahun ke atas. Karena umur wanita yang mencapai itu lebih rentan akan melahirkan bayi yang cacat. Karena itulah diperlukan untuk menjalani prosedur ini.
Fertilisasi In Vitro
Teknologi Sistem Reproduksi selanjutnya adalah Fertilisasi In Vitro. Atau sering disebut Bayi Tabung, maka itulah yang disebut Fertilisasi In Vitro. Tindakan ini adalah teknologi kedokteran yang sering digunakan pasangan yang sulit mendapatkan seorang anak. Caranya adalah dengan membuahi sel telur dan prosesnya terjadi di luar rahim.
Teknologi ini dilakukan untuk mengatasi masalah mengenai kesuburan untuk mendapatkan keturunan, tetapi bukan berarti wanita atau si prianya mandul atau tidak bisa memiliki anak tetapi prosesnya saja yang tidak bisa bertemu antara keduanya.
Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah setelah berhubungan seksual antara wanita dan pria.
Kontrasepsi dilakukan dan dianjurkan oleh pemerintah dengan berbagai alasan seperti usia si wanita masih terlalu muda sehingga sangat berisiko jika hamil dan melahirkan anak. Si wanita pun terlalu tua sehingga akan begitu rentan saat hamil dan proses melahirkan. Terlalu banyak anak pun mengharuskan keduanya untuk mencegah kehamilan karena akan berdampak dari berbagai sudut pandang.

0 komentar:

ADHIMAS MAHCAYA